Seni

Pertanyaan

Sebutkan motif motif kain tenun dari berbagai daerah indonesia

1 Jawaban

  • 1.Tenun Ulos

    Kain ini adalah satu busana khas Indonesia, secara turun temurun ulos dikembangkan oleh masyarakat Batak, Sumatera utara. Warna dominan pada kain ini adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak.

    2.Tenun Gringsing

    Kain gringsing adalah satu-satunya kain tenun tradisional Indonesia yang dibuat menggunakan teknik teknik dobel ikat dan memerlukan waktu 2-5 tahun. Kain ini berasal dari Desa Tenganan, Bali. Umumnya, masyarakat tersebut memiliki kain gringsing berusia ratusan tahun yang digunakan dalam upacara khusus. Kata gringsing berasal dari gring yang berarti ‘sakit’ dan sing yang berarti ‘tidak’, sehingga bila digabungkan menjadi ‘tidak sakit’. Maksud yang terkandung di dalam kata tersebut adalah seperti penolak bala. Di Bali, berbagai upacara, seperti upacara potong gigi, pernikahan, dan upacara keagamaan lain, dilakukan dengan bersandar pada kekuatan kain gringsin.

    3.Tenun Sumba

    Tenun sumba adalah salah satu bentuk seni kerajinan yang dihasilkan oleh kum perempuan dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Kerajinan tenun itu berupa sehelai kain yang penuh hiasan dekoratif yang indah, dengan disain menarik, komposisi harmonis, dan bentuk-bentuk ragam hiasnya mempunyai karakteristik tersendiri.

     

    4.Tenun Lurik

    Kain lurik adalah salah satu kain tenun nusantara yang tumbuh dan berkembang di Pulau Jawa.

    Dan ada berbagai penemuan sejarah memperlihatkan bahwa kain tenun lurik telah ada di Jawa sejak zaman pra sejarah. Ini dapat dilihat dari berbagai prasasti yang masih tersisa, misalnya Prasasti peninggalan zaman Kerajaan Mataram (851 – 882 M) menunjuk adanya kain lurik pakan malang. Prasasti Raja Erlangga dari Jawa Timur tahun 1033 menyebutkan kain tuluh watu, salah satu nama kain lurik. Dan lebih memperkuat pendapat bahwa tenun telah dikenal lama di Pulau Jawa adalah  pemakaian kain tenun pada arca-arca dan relief candi yang tersebar di Pulau Jawa.

    Tiga daerah utama penyebaran Lurik di Pulau Jawa adalah Yogya, Solo dan Tuban.

    5.Tenun Toraja

    Kain Tenun Toraja merupakan Simbol yang khas keterikatan manusia dengan alam dan lingkungannya dan salah satu warisan leluhur yang masih di jaga kelestariannya sampai saat ini.

    Kain Ini memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam budaya masyarakat Toraja . Kain tenun memegang peranan penting dalam berbagai upacara adat, juga berfungsi sebagai simbol kemakmuran dan kejayaan. Di masa lampau hanya orang-orang tertentu saja yang mampu memiliki kain-kain tersebut misalnya kaum bangsawan atau masyarakat ekonomi mampu. Untuk dapat memiliki kain-kain tersebut mereka harus menukarnya dengan hewan ternak misalnya kerbau yang secara ekonomi memiliki nilai tinggi dan seikat kain juga digunakan untuk membayar pajak dan sebagai tanda perdamaian antara kelompok-kelompok aristokrat yang berperang.

    6.Tenun Ikat Troso

    Tenun ikat troso atau kain ikat troso adalah kriya tenun Jepara tepatnya dari Desa Troso dan berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami.

    Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat dijahit untuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana, kain pelapis mebel, atau penghias interior rumah.

    7.Tenun Buna Insana

    Kain Tenun asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini adalah kain tenun full handmade (sepenuhnya dikerjakan secara manual atau menggunakan tangan manusia) yang saat ini banyak di cari oleh para pecinta kain nusantara.

    Kain buna dengan warna yang yang indah dan full colour sangat cocok dijadikan sebagai tas tenun buna, baju tenun atau tas dan aneka sovenir lainnya.

    8. Tenun Songket

    Pada dasarnya, baik tenun songket maupun tenun ikat tidak berbeda jauh. Keduanya sama-sama dibuat dengan menganyam dua jenis bening yang lajurnya dibuat vertikal dan horizontal melalui bantuan alat dan bilah-bilah kayu. Hanya saja, pada songket, ada teknik tambahan berupa penyukitan atau teknik cukit, yakni ada bagian benang yang sebelum dianyamankan ke jalur yang lain diangkat dan setengah dipelintir terlebih dahulu menggunakan sebuah alat. Namun, teknik ini tidak berpengaruh besar pada tekstur songket. Yang paling membedakan songket dengan jenis kain tenun biasa tak lain pada jenis benang yang dipakai. Pada songket, selalu ada benang emas atau benang perak yang terhias pada permukaan kain.

    9. Tenun Pandai Sikek

    Jenis kain tenun dari Sumatra Barat ini dapat digolongkan sebagai songket karena menggunakan benang emas dan perak saat pembuatannya.

    Tidak hanya itu, ada pula campuran benang katun pada jenis kain ini sehingga nyaman sangat dipakai.


    10. Songket Jambi

    Bisa dibilang, tenun songket merupakan salah satu hasil budaya Jambi yang namanya sudah dapat dibanggakan ke mana-mana.

    Tidak hanya mengandalkan teknik tenun yang tidak mudah, songket Jambi pun unggul dalam hal pemberian motif. Tentunya pula, tiap motif yang ada dalam songket Jambi memiliki maknanya masing-masing.
    dll

Pertanyaan Lainnya